Fiberglass adalah bahan
paduan atau campuran beberapa bahan kimia (bahan
komposit) yang bereaksi dan mengeras dalam
waktu tertentu. Bahan ini
mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya:
ringan, mudah dibentuk, dan murah.
Erosil merupakan bahan
pembuat Fiberglass yang berbentuk
bubuk sangat halus seperti bedak
bayi berwama putih. Berfungsi sebagai perekat mat agar
Fiberglass menjadi kuat dan tidak mudah
patah/pecah.
Resin merupakan
bahan pembuat Fiberglass
yang berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam
atau bening. Berfungsi untuk mengeraskan semua bahan yang akan
dicampur.
Katalis merupakan bahan
pembuat Fiberglass yang berwarna
bening dan berfungsi sebagal pengencer. Zat kimia ini biasanya dijual bersamaan dengan resin. Perbandingannya adalah resin 1
liter dan katalisnya 1/40
liter.
Pigmen adalah
zat pewana sebagai pencampur saat bahan Fiberglass dicampur.
Mat merupakan bahan pembuat Fiberglass yang berupa anyaman mirip kain dan
terdiri dari beberapa model, dad model anyaman
halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar
dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran adonan dasar Fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebut
bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya
Fiberglass menjadi kuat dan tidak getas.
Talk merupakan bahan pembuat Fiberglass yang berupa bubuk berwarna
putih seperti sagu. Berfungsi sebagai campuran
adonan Fiberglass agar keras
dan agak lentur.
Read more: http://www.endofiberglass.com/2008/04/bahan-baku-fiberglass.html#ixzz22kprbPJg
Posted on 28 April 2008 by endofiberglass
campuran
fiberglass
Proses pembuatan
Fiberglass diklasifikasikan menjadi
3 (tiga) tahapan, yaitu :
(a) mencampur 6 (enam) bahan utama menjadi
bahan dasaran;
(b) membuat campuran penguat; dan
(c) finishing atau penyempurnaan.
Agar dapat
dihasilkan kualitas
Fiberglass yang kuat,campuran
bahan untuk master cetakan harus lebih
tebal dari pada Fiberglass hasil, yaitu sekitar 2-3 mm atau dilakukan 3-4 kali pelapisan. Sebagai gambaran misalnya akan membuat
sebuah komponen bodi kendaraan.
Proses membuat campurannya adalah sebagai berikut :
- Resin sejumlah
1,5 — 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata. Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan katalis. Penggunaan katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 1/40. Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter, maka katalisnya 50 cc.
- Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 — 500 gram
pada campuran tersebut dan ditambahkan pula pigmen atau zat pewarna.
- Apabila semua campuran
tersebut diaduk masih terlalu kental, maka perlu ditambahkan katalis dan apabila campurannya terialu encer dapat ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan
mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan. Pada cuaca yang dingin akan dibutuhkan
katalis yang lebih banyak.
- Setelah campuran bahan
dasar dibuat, langkah berikutnya adalah memoles permukaan cetakan dengan mirror (sebagai pelicin dan pengkilap) dan dilakukan memutar sampai lapisannya benar-benar merata.
- Agar didapatkan
hasil yang lebih baik, perlu ditunggu beberapa menit sampai pelicin tersebut menjadi kering.Untuk mempercepat proses pengeringan,
dapat dijemur di terik matahari.
- Apabila mirror sudah terserap, permukaan cetakan dapat dilap dengan menggunakan kain bersih hingga mengkilap.
- Selanjutnya permukaan cetakan dioleskan PVA untuk menjaga agar permukaan cetakan tidak lengket dengan Fiberglass hasil.
- Langkah berikutnya adalah mengoleskan permukaan cetakan dengan adonan/campuran dasar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah kering.
- Selanjutnya di atas campuran
yang telah dioleskan dapat diberi selembar mat sesuai dengan kebutuhan, dan dilapisi lagi dengan adonan dasar. Untuk menghindari adanya gelembung udara, pengolesan adonan dasar dilakukan sambil ditekan, sebab gelembung akan
mengakibatkan Fiberglass mudah
keropos. Jumlah pelapisan adonan dasar disesuaikan dengan keperluan, makin tebal lapisan maka akan makin
kuat daya tahannya. Selain itu sebagai penguat dapat ditambahkan tulangan besi atau tripleks, terutama untuk bagian yang lebar. Tujuannya adalah agar hasilnya tidak mengalami kebengkokan.
- Apabila diperlukan, dilakukan pengerolan menyesuaikan alur-alur atau lekukan-lekukan yang ada di cetakan.
- Untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
- Pelepasan Fiberglass hasil dilakukan apabila lapisan adonan tersebut sudah kering dan mengeras, sebab apabila dilepas sebelum kering dapat terjadi penyusutan.
- Pada langkah finishing, dilakukan pengamplasan permukaan Fiberglass, pendempulan,
dan pengecatan sesuai
denganwarna yang diinginkan.
Bahan-Bahan Dasar Pembuatan Fiberglass
9 08 2008
Resin
Resin adalah
bahan kimia yang berbentuk cair, menyerupai minyak goreng, tetapi agak kental. Jenis
resin bermacam-macam. Untuk bahan
aksesoris fiberglass, umumnya
menggunakan resin bening atau resin butek. Resin bening, biasanya digunakan untuk bentuk yang menonjolkan kebeningannya, seperti untuk aksesoris visor, kap lampu dll
sebagai pengganti mika, namun penggunaan
resin bening yang ada dipasaran untuk pengganti mika, masih belum menghasilkan
kualitas yang memuaskan. Sedangkan resin jenis butek lebih banyak
digunakan untuk pembuatan aksesoris, disamping harganya murah, resin ini dapat dengan mudah
dibeli di toko-toko kimia.
Katalis
Cairan ini bisa
dibilang pendamping setia resin, cairan ini biasanya berwarna
bening dan berbau agak sengak. Cairan ini
berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan adonan fiber, semakin banyak katalis maka akan
semakin cepat adonan mengeras tetapi hasilnya kurang bagus. Cairan
ini jika mengenai kulit akan terasa
panas, seperti cairan air zuur.
Kalsium Karbonat
Bahan berbentuk bubuk
putih yang menyerupai terigu ini berfungsi
sebagai pengental adonan fiberglass utama (resin, katalis dll). Semakin banyak
campuran Kalsium Karbonat pada adonan,
maka hasil fiberglass akan menjadi
lebih tebal dan berat. Bahan ini
dapat diganti dengan Talc, tetapi warna Talc agak lebih gelap. Tetapi saya belum menemukan
perbedaan yang signifikan penggunaan Talc & Kalsium Karbonat.
Met/Matt
Met
merupakan bahan serat kaca. Bahan ini
berfungsi sebagai serat penguat dari
adonan fiberglass ketika akan dicetak,
agar hasilnya menjadi lebih kuat dan
tidak mudah pecah. Bentuk met bermacam-macam, ada yang mirip bihun, kain,
karung dan sarang lebah. Tetapi yang banyak
dijumpai dipasaran adalah yang berbentuk seperti bihun.
Kobalt (Cobalt Blue)
Kobalt adalah bahan
kimia yang berbentuk cair, berwarna biru mirip tinta
dan mempunyai aroma tidak sedap. Cairan ini
digunakan untuk tambahan campuran adonan resin & katalis, agar adonan lebih merekat
pada met dan mempercepat pengerasan adonan fiber. Terlalu banyak menambahkan
Kobalt dapat mengakibatkan hasil fiber yang getas (rapuh).
Wax (Mold Release)
Bahan ini sepintas
mirip mentega/keju ketika masih
di dalam wadahnya. Berfungsi sebagai pelicin
pada tahap pencetakan yang menggunakan
mal/molding, agar antara molding dengan
hasil cetakan tidak saling merekat,
sehingga dengan mudah dapat dilepaskan.
Hazards & Precautions
Most fibreglass
materials are perfectly safe to use, providing the potential hazards are recognised and reasonable precautions adopted. Normally you
will have no problems if you follow these simple rules:
1. Do not let any materials come
into contact with the skin, eyes or mouth.
2. Do not inhale mists or vapours-always work in a well ventilated area.
3. Do not smoke or use naked flames in the working area.
Skin and Eye Contact:
Many materials used in fibreglass work are corrosive,
or have some undesirable affect on the skin. The
simple answer is not to allow any materials to come in contact with the skin at
all. Plastic gloves and barrier creams should be worn at all times. Catalyst
(hardener) used for polyester resins is an organic peroxide (methyl ethyl
ketone peroxide) and is particularly dangerous. Use the correct dispenser for
measuring, and be especially careful when handling this substance. Take great
care not to get it in the eyes or mouth. If catalyst is splashed in the eye,
irrigate under running water for at least 15 minutes, whilst summoning medical
aid. Acetone and brush cleaner are powerful grease solvents. If these come into
contact with the skin, they can destroy the natural oils and may lead to an
unpleasant form of dermatitis. For this reason, brush cleaner should not be
used for removing resin from the skin. Resin should be removed with industrial
resin hand cleaner such as Kleen All paste then wash
in soapy water. If polyurethane foam mixes get on the skin, wash off
IMMEDIATELY. Once hardened it is difficult to remove. The remeltable
flexible moulding compounds also need particular care
in handling. Their melting point is very high and, should the molten material
come into contact with the skin, severe burns can result. None of these
materials should ever be swallowed, nor should they be stored in lemonade
bottles or other drinking containers.
Ventilation:
Many fibreglass products give off fumes which can be
harmful if inhaled in sufficiently large quantities. In normal DIY use,
reasonable ventilation of the work area will be adequate. Care should be taken
particularly when using polyurethane foam mixes. These produce iso-cyanate fumes during the initial reaction. If overcome
by these fumes, the user should be removed to hospital. With most materials,
over-exposure to fumes will result in nasal irritation and watering eyes,
eventually followed by drowsiness and possible unconsciousness. The simply remedy
is to remove the patient to fresh air. If he does not revive at once, summon
medical aid. When machining finished items in cast resin or laminated fibreglass, the tiny particles of fibreglass
or resin can be dangerous to the eyes and lungs. When filing,
sawing or drilling, always wear goggles and a respirator/face mask.
Fire:
Many resins and associated products are either inflammable, or contain
inflammable additives. Styrene (used as a thinner in resins), catalyst and
acetone (brush cleaner) are particularly dangerous. Do not smoke or use naked
lights, oil burners or similar heating devices in the working area. If a fire
does start, do not attempt to put it out with water. Dry powder extinguishers
can be used on accelerator, polyurethane foam, mould
cleaner, acetone, resins and release agents. The only exception is catalyst, this must be extinguished with water. Fires can be
started if catalized, but uncured, resins are thrown
away. The wasted resin will continue to cure and the heat generated by the curing
process can ignite other waste materials. Leave unwanted resin in a safe place
until it has cured. It can then be discarded without risk.
Spillages:
Generally speaking, small spillages of resins, etc. can be absorbed in sand or
earth and thrown in the dustbin. Catalyst is an exception,
this should not be mopped up but diluted with large quantities of water. By far
the safest procedure to is to take every possible
precaution against accidental spillage’s happening in the first place.
http://www.cfsnet.co.uk/acatalog/CFS_Catalogue__LOW_COST_RESINS_9.html